ROMA, KOMPAS.com – Spekulasi pengunduran diri Paus Fransiskus kembali mencuat setelah pengumuman sejumlah agendanya tahun ini, yang salah satunya melaporkan akan adanya musyawarah kardinal di Roma (konsistori) pada pertengahan tahun ini.
Spekulasi bahwa pemimpin berusia 85 tahun itu mungkin mengikuti jejak pendahulunya Benediktus XVI dan mundur dari jabatannya sejatinya sudah muncul sejak bulan Mei lalu.
Dia ketika itu muncul di depan umum menggunakan kursi roda untuk pertama kalinya setelah menjalani operasi kecil untuk sakit di lututnya. Ini menimbulkan sorotan akan kondisi kesehatannya.
Kali ini, rumor soal pengunduran diri Paus Fransiskus kembali mencuat ketika dia membuat keputusan yang tidak biasa untuk menjadi tuan rumah sebuah konsistori pada 27 Agustus untuk mengangkat kardinal baru.
Agenda ini diprakarsai oleh seorang paus abad ke-13 yang kemudian mengundurkan diri.
Adapun beberapa di antara kardinal yang hadir akan memenuhi syarat untuk memilih pengganti paus pada konklaf berikutnya.
Agenda Paus Fransiskus pada hari berikutnya menunjukkan bahwa dia akan melakukan perjalanan ke L’Aquila, kota Abruzzo yang dirusak oleh gempa bumi pada 2009.
Paus asal Argentina rencananya berkunjung untuk menghadiri festival Perdonanza Celestiniana.
Tapi di sela-sela kunjungan, Paus Fransiskus rencananya akan mengunjungi katedral yang menampung makam Celestine V, seorang paus pertapa yang mengundurkan diri pada 1294 setelah hanya lima bulan bekerja.
Benediktus juga mengunjungi makam itu pada 2009 dan meninggalkan stola paliumnya di sana.
Beberapa komentator saat itu telah menyorot gestur tersebut sebagai isyarat simbolis menjelang pengunduran dirinya sendiri, yang terjadi pada 2013.
“Sangat aneh mengadakan konsistori pada Agustus, tidak ada alasan bahwa dia perlu mengadakan (acara) ini tiga bulan sebelumnya dan kemudian pergi ke L’Aquila di tengah-tengahnya,” kata Robert Mickens, editor La Croix edisi bahasa Inggris yang berbasis di Roma, sebuah surat kabar harian Katolik.
Seminggu setelah konsistori, Paus-266 itu ke akan bertemu dengan para kardinal untuk memberitahu mereka tentang reformasinya pada administrasi pusat Vatikan.
Reformasi tersebut mencakup penerapan batasan masa jabatan pada kepala kantor Vatikan, dan mengizinkan wanita untuk memegang jabatan itu.
“Saya pikir akan ada pengumuman lain: mungkin dia tidak akan mengundurkan diri, tapi saya pikir itu kemungkinan itu tetap ada,” tambah Mickens.
Pada awal kepausannya, Imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus ini telah mengatakan bahwa dia ingin melihat pengunduran diri seorang paus menjadi normal.
Pada 2015, dia mengatakan bahwa dia merasa kepausannya akan singkat, dan menggambarkan keputusan Benediktus untuk mundur sebagai “berani”.
Benediktus, yang memilih untuk disebut Paus Emeritus Benediktus XVI alih-alih kembali menjadi Joseph Ratzinger, berusia 85 tahun pada saat pengunduran dirinya.
“Ada banyak simbolisme yang bermain di sini dan saya melihat (spekulasi) dengan sedikit sinis,” kata Christopher White, koresponden Vatikan untuk National Catholic Reporter.
“Saya tidak berpikir kemungkinan Fransiskus menginginkan ada dua pensiunan paus di belakang (paus terbaru). Secara sengaja atau tidak, memiliki satu paus (lain) dengan peran yang tidak ditentukan telah menjadi sumber sakit kepala sesekali bagi Fransiskus.”
White menambahkan bahwa salah satu hal yang ingin dilakukan Fransiskus, seandainya Benediktus meninggal sebelum dia, adalah melembagakan reformasi tentang peran yang harus dimainkan oleh seorang pensiunan paus.
Paus Fransiskus juga kemungkinan besar ingin melihat sinodalitas, sebuah proses dua tahun yang berakhir dengan pertemuan puncak besar di Vatikan pada Oktober 2023.
“Meskipun demikian, hal utama yang telah kami pelajari tentang paus ini dalam 10 tahun terakhir adalah bahwa dia terus mengejutkan kami, dan dia tampaknya sangat senang dengan elemen kejutan itu,” kata White.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Awal #Mula #Spekulasi #Pengunduran #Diri #Paus #Fransiskus #Agenda #Terbaru #Jadi #Sorotan
Klik disini untuk lihat artikel asli