Bukan hal baru mengenai fakta bahwa kontribusi perindustrian berperan besar bagi pendapatan nasional. Bahkan jika hanya mengambil satu sektor industri seperti manufaktur, perindustrian di Indoneisia telah banyak memberikan kontribusi fantastis.
Dalam rentang periode Januari-Juni 2021, nilai investasi di sektor manufaktur tercatat di angka Rp167,1 triliun atau naik 28,94% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor juga tak kalah besar yaitu pada rentang waktu yang sama yaitu Januari – Juni 2021 US$102,87 miliar atau Rp1,4 kuadriliun adalah totalnya.
Besarnya nilai ekspor dan investasi bisa meningkatkan perekonomian negara lewat PDB (Pendapatan Domestik Bruto) nasional. Jika kita tarik mundur kembali ke belakang, pada 2018 Indonesia tercatat memiliki rekor PDB tertinggi di ASEAN dalam sektor industri manufaktur.
Industri Manufaktur dan Kawasan Industri
Ketika kita membahas tentang industri manufaktur Tanah Air, sulit rasanya bila kita mengabaikan keberadaan dan peran Kawasan Industri (KI). Seperti saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. KI berperan besar dan signifikan dalam menopang industri manufaktur atau pengolahan.
Lalu, apa peran kawasan industri bagi industri manufaktur? Lahan industri yang clear and clean dari problem lahan dan tata ruang, penyediaan infrastruktur dan prasarana dasar untuk mendukung proses produksi, hingga menyediakan lingkungan usaha dan investasi yang aman serta nyaman bagi investor. Semua hal tersebut saling bersinergi satu sama lainnya dan berperan penting dalam keberlanjutan industri manufaktur di dalam sebuah kawasan industri.
Di Indonesia, karakterisasi kawasan industri terbagi dua. Kawasan industri yang berada di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Dody Widodo mengungkapkan karakter KI di Pulau Jawa lebih ditekankan pada industri yang berbasiskan teknologi tinggi, hemat air, dan tenaga kerja. Di luar Jawa, berdasarkan pada sektor industri yang bersifat hilirisasi atau pemberian nilai tambah dalam pengolahan sumber daya alam, dan sebagai pendorong pengembangan pusat ekonomi baru.
Permasalahan yang Dialami Kawasan Industri
Begitu besarnya kontribusi industri untuk negara dan keuntungan jika semua lapisan masyarakat di Indonesia turut menjaga iklim investasi industri. Namun yang terjadi di lapangan, fakta mengungkapkan bahwa tidak sedikit kasus penjegalan terhadap para pelaku industri. Baik oleh penguasa atau sistem birokrasi merumitkan.
Padahal, jika para pelaku industri tidak dipersulit dan justru didukung dalam pengembangannya, seperti menghubungkan kepada calon investor hingga memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan industri dan investor, maka ujung-ujungnya negara lah yang untung.
Telah terbukti di tahun-tahun sebelumnya, bahkan ketika pandemi Covid-19 masih melanda dan meluluhlantakkan perekonomian global, industri-industri Indonesia masih bisa bertahan hingga bisa menolong negara dari krisis yang berkelanjutan.
Bahkan di masa pandemi Covid-19, sektor industri manufaktur masih berkontribusi US$81,06 miliar atau Rp1,1 kuadriliun. Dapat dipastikan, hal ini turut menambah pertumbuhan ekonomi nasional kita. Tentu saja masih ada kontribusi sektor industri lainnya selain dari sektor industri manufaktur.