Kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang telah lama beroperasi di Indonesia rupanya membuahkan manfaat bagi masyarakat. Publik menilai, PT IMIP dorong pertumbuhan ekonomi Morowali baik secara nasional maupun lokal sekitar.
Apalagi kini perusahaan smelter nikel tersebut akan membangun pabrik baterai nikel kobalt dengan teknologi HPAL serta pabrik daur ulang baterai lithium. Diperkirakan, investasi dari proyek tersebut mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 43,5 triliun.
Olehnya, pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi mineral untuk komoditas nikel demi mendorong nilai tambah pada produksi dalam negeri. Sedangkan pembangunan smelter berteknologi HPAL difungsikan agar pabrik dapat menyerap nikel berkadar rendah.
Lantas, apa keuntungan bagi masyarakat sekitar kawasan industri Morowali atas beroperasinya tambang tersebut?
Salah satu masyarakat Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Arifudin, berujar bahwa kehadiran PT IMIP telah membuka keuntungan dan kesempatan baru bagi masyarakat. Menurutnya, PT IMIP dorong pertumbuhan ekonomi Morowali, mulai dari terbentuknya kota baru, tersedia dan berkembangnya infrastruktur baru, munculnya kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan terjadi peningkatan standar hidup masyarakat.
Di samping itu, hadirnya tambang berhasil membuka kesempatan baru yakni memanfaatkan dana untuk pembangunan dan adanya pemanfaatan infrastruktur yang terbangun oleh tambang. Termasuk salah satunya pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur lainnya.
“Tambang membuka kesempatan pemanfaatan dan pengembangan local content dan local supplier, peningkatan pengetahuan penduduk, pengembangan teknologi baru, dan adanya bantuan pendidikan, Tenaga kerja lokal sekitar bahkan nasional juga terserap bekerja di PT IMIP,” ujar Arifudin.